BUNGA BANGSAKU

The World Explorer

Menjadi Milioner Dengan Sebidang Tanah Tandus

Ini adalah kisah nyata dari desaku yang kini jadi perbincangan setiap orang. Aku punya tetangga, dia sehari-hari hanya buruh cangkul sawah/ buruh tani. Hidupnya pas -pasan, anaknya banyak, kalau nggak salah ada 6 anak. Rumah pun ia nebeng di tanah orang, tapi ia tetap tegar dan mengayun cangkulnya untuk menghidupi anak -anaknya. Bahkan ia sekarang juga punya cucu, dan ia juga sanggup untuk menafkahi cucu-cucunya, hanya berbekal cangkul ia sanggup untuk bertahan hidup bertahun-tahun di negeri yang susah ini.

Tapi ia hanya punya sedikit harta, yaitu berupa warisan sebidang kebun nan tandus di perbukitan sekitar 1 kilometer dari rumah kediamanku ini. Ia tanami kebun tandus itu apapun yang sanggup ia tanam, dan yang dapat tumbuh, walaupun penuh resiko karena jauh dari pemukiman dan jauh dari air sumur, karena hujan adalah penyubur dan anugrah dari Tuhan untuk menghidupkan tanaman yang ia tanam.

Walaupun kelihatannya mustahil tanaman itu tumbuh di kebunnya, tapi nyatanya ia bisa bertahan hidup dan bisa memetik hasil dari tanamannya. Itulah para petani, meskipun hasil dari tanaman tersebut sering merugi karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap petani, tetapi dalam keyakinannya Tuhan Maha pemberi rezki, dan para petani sanggup untuk melanjutkan menanam padi dan sebangsanya.

Seandainya pemerintah mau memperhatikan nasib mereka, dan membantu mereka dalam menanam, memberikan pupuk yang murah, tentu kita takkan terbelenggu seperti ini. Indonesia adalah negeri agraris, mengapa kita harus import beras, gula, dan lainnya.

Bukankah mengolah sumber daya sendiri adalah lebih bagus dari import, kita harus memperbanyak ekspor, bukan import. Kulihat sekelilingku banyak sekali lahan nganggur yang belum ditanami. Kalau saja setiap jengkal tanah dinegeri ini digunakan untuk menanam tanaman yang menghasilkan, tentu kita akan banyak ekspornya.

Dan 1 kilometer dari tempat tinggalku ini adalah kebun nganggur yang sia-sia, siapa yang perduli, kalau bukan pemerintah, pupuk mahal dan harga jual hasil tanam selalu merugi, akibat ulah dari para tengkulak, dan kurangnya pengairan membuat para petani enggan untuk mengolah lahan tersebut.

Dan tetanggaku tadi adalah satu dari 1000 orang di negeri ini yang sangat beruntung, ia tidak tahu apa -apa, tidak ikut undian berhadiah, atau apapun itu. Tapi Tuhan memberikan rezki padanya dari tanah tandus nan gersang itu, berupa uang 2 milyar rupiah.
Apa yang ia lakukan? Ia tidak melakukan apa-apa, tapi proyek besar dari pemerintah yaitu jalan tol baru telah memakan tanahnya yang tandus itu.

Bayangkan 2 Milyar, rencananya akan dibuat naik haji dan membuat rumah, dan dibagikan pada anak-anaknya. Seumpama anda? apa yang anda lakukan jika punya rezki senilai itu.
Kalau saya pribadi aku akan depositokan uang tersebut ke 4 Bank terkemuka di negeri ini. Tapi kapan ya, Tuhan akan memberikanku rezki segitu?

Selamat tetanggaku, semoga tidak lupa diri dan selalu bersyukur pada Tuhan. Karena bagaimanapun uang sebesar itu kalau tidak digunakan dengan baik, maka hidupnya akan kembali pada keadaan semula, yaitu memegang cangkul sampai titik darah terakhir.

0 komentar:

Pengikut