BUNGA BANGSAKU

The World Explorer

Gelegar Krakatau Terdengar sampai Anyer


Setelah gunung merapi mereda, kini Anak Gunung Krakatau mulai beraktivitas dahsyat. Tiap hari mengeluarkan suara letusan.

Letusan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda yang berjarak lebih dari 42 kilometer dari pesisir Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Banten, mengejutkan warga sekitar.

"Letusannya terdengar sejak pukul 22.00 WIB, Jumat malam, dan sampai Sabtu dini hari. Letusannya masih terdengar," kata seorang warga Anyer, Kabupaten Serang, Eva Marbun, Sabtu (25/12/2010) dini hari.

Dia menjelaskan bahwa letusan keras Gunung Anak Krakatau sudah lima kali jika dihitung. "Letusannya bagi warga Anyer sudah hal biasa. Tetapi sebagian warga masih ada yang ketakutan," ujarnya.

Hal senada dikatakan Mirwan Affandi. Pemuda yang baru lulus dari sekolah menengah atas ini mengakui bahwa suara letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) terdengar jelas jika malam hari.

"Letusannya jelas dan tak jarang letusan diikuti oleh dentuman yang menggetarkan kaca rumah warga," katanya.

Bagi Mirwan, suara letusan yang keluar dari gunung yang pernah meletus dan mengakibatkan tsunami pada tahun 1800-an itu merupakan keindahan dan anugerah.

"Semuanya kembali saya serahkan kepada Allah SWT. Suara letusan GAK tidak membuat saya dan keluarga di rumah merasa takut karena ini merupakan fenomena alam, yang harus diambil hikmahnya," katanya.

Sementara itu, warga Cinangka, Eva Gorda, menjelaskan bahwa selain suara letusan kerap terdengar, debu GAK hampir setiap hari mengotori teras rumahnya. "Setiap hari debunya menempel di teras dan atap rumah," katanya.

Data dari Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, sepanjang aktivitas kegempaan meningkat dari level I ke II atau waspada sejak tanggal 28 Oktober 2010, suara letusan kerap terdengar disertai dentuman.

"Letusan, dentuman, dan getaran yang ditimbulkan GAK terdengar dan dirasakan sampai pos pemantau. Bahkan, ketinggian asap gunung tersebut pernah mencapai 1.700 meter," kata Kepala Pos Pemantau GAK Anton S Pambudi.

Sumber:kompas

0 komentar:

Pengikut