Bambu memang banyak sekali gunanya. Terutama dalam kehidupan warga desa. Berikut ini gunanya bambu bagi kehidupan sehari-hari:
1. Membuat rumah, sebagian digunakan untuk usuk, reng, tiang utama.
2. Membuat kandang. Baik itu kandang ayam, sapi, dan hewan ternak lain.
3. Membuat depok, yaitu tempat istirahat para petani, di sawah/ladang
4. Untuk membantu dalam pengecoran beton dan penyangga sementara
5. Bahan dasar mainan anak-anak
6. Sebagai bahan dasar layang-layang.
7. Sebagai dasar pembuatan odong-odong, dan aksesoris karnaval lainnya.
8. Sebagai tali pengikat kacang panjang ketika dipanen.
9. Sebagai pengikat rumput bagi para pencari rumput.
10. Sebagai tempat menjemur kerupuk, ikan asin, dan lainnya.
11. Sebagai bahan parcel
12. Sebagai tempat ikan panggang
13. Sebagai bahan utama tusuk sate
14. Daun bambunya untuk membungkus makanan tradisional.
15. Sebagai sayuran untuk dimakan(tunas bambu muda)
Dan masih banyak sekali kegunaannya menurut kreativitas kita masing-masing.
Sedangkan aku ingin sekali menggunakan serumpun bambu untuk membangun rumah mungilku, berjumlah seratus batang bamboo. Aku kumpulkan serumpun bamboo itu disamping rumah orang tua kandungku sekarang.
Tetapi sayang, belum kugunakan untuk membangun rumah, serumpun batang bamboo itu sudah rusak termakan mikroba kecil pemakan kayu. Panas dan hujan membuatnya layu tak dapat kugunakan lagi untuk bahan pembantu pembangunan rumah.
Bambu itu pun sekarang hanya bisa digunakan untuk bahan kayu bakar. Karena jika keuanganku menipis tiap bulannya, tidak dapat untuk membeli gas ataupun minyak tanah, maka satu per satu bamboo itu akan digunakan untuk bahan kayu bakar.
Aku sangat sedih melihatnya, setahun lebih aku berencana membangun rumah, kukumpulkan bahan –bahan untuk membangun rumah, tetapi semuanya layu kelamaan, menunggu rizki yang tak pernah bertambah. Malah kebutuhan yang terus bertambah, dan makin bertambah aneh saja ragamnya.
Aku sudah berusaha semampuku, dari kerja keras di pabrik, sampai kerja online di internet, membuat blog ini, dan juga bermain valas. Tapi semuanya belum sama sekali membuahkan hasil yang berarti. Hanya pengalaman hidup dan kepahitan yang kudapatkan.
Rumah mungilku masih seperti impian di awan.
Nyanyian Serumpun Bambu
Diposting oleh
andreas
Minggu, 26 April 2009
Label: realita
0 komentar:
Posting Komentar