Saudaraku, akhir tahun 2008 lalu merupakan tahun yang sangat mendebarkan bagi karyawan di tempat aku bekerja. Berawal dari isu PHK karena krisis ekonomi global yang melanda seluruh dunia.
Akhirnya, tepat tanggal 21 Desember 2008 satu demi satu karyawan dipanggil untuk diberikan sebuah undangan maut berwujud kertas dibungkus amplop coklat. Kami pun kebingungan, jangan-jangan isu itu benar dan semua karyawan di rumah kan.
Ternyata isu yang menakutkan itu benar, di antara kami dipanggil ke personalia untuk diberikan sebuah "kado", yaitu PHK sementara. PHK sementara ini maksudnya adalah di rumah kan, yang berarti meski pun di rumah kan, tapi wajib absen sebulan sekali tiap tanggal 5, dengan menerima 50% gaji pokok per bulan.
Temanku, semoga kalian tetap gigih berjuang untuk makan dan menafkahi keluarga kalian, karena masih banyak lapangan pekerjaan yang menanti jika sedikit mau berusaha mencari.
Aku pun merasa takut dan ngeri sekali waktu itu.
Masih ingat aku dengan jelas di mataku, ketika aku belum mendapat pekerjaan, sementara anak istriku harus makan dan membeli keperluan keluarga, ayah ibu ku sudah tua. Hidupku seperti neraka waktu itu. Terlebih teringat tetangga mencemooh, hutang banyak dan mereka menuntut harus segera dibayar, rasanya mau bunuh diri saja.
Tapi syukurlah, dibalik kesulitan hidupku waktu itu, tiba-tiba seorang penolong datang membawa aku ke perusahaan tempat aku bekerja saat ini. Pabrik tempat aku bekerja terkenal sangat besar dan gajinya di atas UMR.
Ketika "kado" itu datang, aku pun bingung, jangan-jangan aku terkena kado menyakitkan itu.
Sementara itu, pabrik -pabrik di sekitar ku yang terkenal pun juga memberikan kado spesial yang sama kepada sejumlah karyawannya.
Dampak krisis global memang sangat dahsyat efeknya bagi perusahaan, terlebih bagi para karyawannya yang terkena PHK. Solusinya, negara Indonesia tak harus terlalu bergantung pada satu negara pembeli ekspor kita. Dan rakyat Indonesia harus mandiri, jangan terlalu bergantung kepada pekerjaan di pabrik. Karena mencari uang itu tak harus bekerja di pabrik, tanah negeri sangat subur, sejengkal tanah negeri ini dapat menghasilkan uang jika kita bersedia mengolahnya.
Agrobisnis merupakan usaha terbaik bagi kita, dengan mengolah tanah dan pekarangan yang kita miliki, penggunaan pupuk dari kompos dan pupuk kandang, merupakan hal yang sangat alami dan bagus untuk tanaman apa saja yang kita tanam.
Tapi kebanyakan generasi muda sekarang enggan mengolah sawah dan tanah ladang. Mereka lebih senang mencari pekerjaan di pabrik. Akibatnya banyak pengangguran karena jumlah pabrik di Indonesia takkan sanggup menahan laju pertumbuhan penduduk yang sangat besar. Jika semakin banyak pengangguran, maka semakin banyak pula preman dan perampok serta pencuri. Dan masih banyak sekali masalah sosial yang ditimbulkan oleh bahaya pengangguran.
Aku tak ingin mendapatkan kado itu (PHK), tapi aku ingin rasanya segera memberi kado kepada perusahaan tempat aku bekerja, yaitu berupa surat pengunduran diriku, jika semua pekerjaan online ku di internet sudah mencukupi untuk hidup pensiun di hari mudaku dan deposito ku di bank cukup untuk menjamin kebutuhan keluargaku.
Semoga pekerjaan ku di internet ini berbuah seperti yang aku harapkan.
Kado Maut Akhir Tahun Untuk Temanku
Diposting oleh
andreas
Senin, 06 April 2009
Label: realita
0 komentar:
Posting Komentar