Pada suatu ketika aku istirahat dalam lingkungan pabrik tempat aku bekerja, seperti biasa kami bekerja kelompok dan istirahat bersama. Salah seorang temanku yang punya handphone agak mahal yaitu Sony Ericsson k530i membuka simpanan video bugilnya sebagai hiburan. Aku pun penasaran ingin melihat video tersebut.
Ternyata ada yang membuatku heran. Biasanya video porno itu sebagian besar adalah dari luar negeri, tapi ini sangat aneh. Dalam video itu aku melihat sekelompok remaja putri umur belasan tahun menari diiringi lagu house music dangdut, mereka telanjang bugil tanpa busana sedikit pun menutupi tubuhnya dan ber adegan mandi di atas panggung.
Sedangkan yang menonton adalah semua dari golongan, yaitu anak-anak, para pemuda, bapak-bapak, juga para ibu-ibu. Bahkan dalam video singkat sekita 5 menit itu juga ada beberapa wartawan yang sedang mengarahkan kameranya ke penari tersebut.
Ternyata usut punya usut, baru kuketahui bahwa tarian itu dinamakan Candoleng-doleng. wah, betapa rusaknya moral negeri ini jika itu tidak segera ditindak tegas. Apa jadinya jika kebudayaan itu sampai ke jawa, bisa rusak generasi kita, anak-anak kita, dan kita sendiri.
Tarian telanjang yang biasanya ada di luar negeri, ternyata di negeri kita juga ada, malah lebih parah lagi, di atas panggung dan didepan anak kecil.
Kalupun ada diluar negeri, mereka biasanya menggelar tarian bugil itu di bar-bar dan tempat tertutup. Tapi di negeri kita malah diatas panggung yang sangat terbuka dan di depan anak kecil. Berarti kita lebih parah moralnya.
Tetapi aparat seharusnya bijak dalam hal ini, karena semua itu terjadi juga faktor ekonomi. Orang kalau terjepit urusan perut pasti melakukan sesuatu yang berani menepiskan moral dan dosa.
Tak Dipungkiri, para penari itu melakukannya juga karena urusan perut nomor satu, karena cari kerja susah, pabrik banyak yang di phk, ingin berdagang ditodong preman dan sebagainya.
Yang pasti hidup di negeri ini serba susah, kasihan anak-anak perempuan kita kelak nanti, mereka kalau tidak hati-hati akan terkena pemerasan seperti itu. Diperas....antara perut, pemberi uang yang minta mereka telanjang, dan diperas juga oleh para oknum aparat yang pasti menuntut sejumlah uang untuk pembebasan mereka.
Kasihan para penari itu, menjadi obyek pemerasan tubuh dan hukum. Semoga keluarga kita selalu diberi perlindungan oleh Tuhan.
Tarian Erotis Indonesia (Candoleng-Doleng/Tari Telanjang) Di Sindrap- Sulawesi
Diposting oleh
andreas
Senin, 18 Mei 2009
Label: realita
1 komentar:
agan bner skali...memang jaman smakin susah...sy jg sngat prihatin dgen keadaan di negara kt in ...smoga sj kt smua bs membangun negara in..
Posting Komentar