BUNGA BANGSAKU

The World Explorer

Terancam Bilik Terali Besi

Saudaraku, aku pernah merasakan terancam penjara karena hutangku pada kerabat dekatku. Karena aku menjalankan usaha MLM dan usaha lainnya dengan menggunakan modal dari para kerabat dekat, ternyata aku gagal dan meninggalkan banyak hutang hingga 8 jutaan. Akupun dilaporkan ke polisi dan dianggap penipuan.

Seperti disambar petir hati dan perasaanku saat itu. Akhirnya istriku menjadi tkw untuk menyelesaikan maslahku. Meski kerabat dekat, mereka tidak mau tahu. Yang penting hutang adalah hutang. Aku sangat berhati-hati saat ini. Aku tak mau lagi terlibat hutang begitu besar. Hingga anak dan istriku menjadi korban. Kujalankan hidupku dengan segenap kemampuanku dan takkan lagi menumpuk hutang.

Untunglah orang tuaku berbaik hati mengorbankan harta miliknya untuk menutup sebagian hutangku, walau mereka masih tidak mengerti, mengapa aku punya hutang yang begitu besar bagi kami.

Jika saja mereka tahu rasanya terlilit hutang, mungkin mereka takkan sampai hati melaporkan aku ke polisi. Sekarang di kampung ini, namaku benar-benar cemar karena mereka mengolok-olok aku setiap hari. Orang sekitarku memandang rendah padaku. Aku dan istriku hidup seperti di penjara sosial. Meski hutangku sudah terbayar, tapi mereka masih mengolokku setiap hari.

Mungkin ini bagian dari hidupku yang harus kujalani. Biarlah Tuhan menjadi saksi bahwa aku bukanlah orang jahat, aku hanya ingin berbuat baik dan ingin selalu memenuhi kebutuhan keluargaku. Aku tak ingin anak dan istriku kelaparan. Walau aku hanya masih bisa memberi makan, belum bisa membangun rumah untuk kami tempati, aku akan terus berusaha.

Belajar Forex Trading

Aku sangat awam tentang forex trading. Aku hanya tahu tahu tempe. Tapi hari demi hari aku terus belajar tentang forex trading. Akhirnya mataku sedikit terbuka dan aku mulai mencoba sedikit demi sedikit.

Dari berbagai media aku dapat berita, bahwa dengan bisnis forex, kita dapat untung ratusan juta rupiah, tapi kita juga dapat rugi jutaan rupiah dalam sekejap. Makanya sebelum aku mulai melakukan trading, dan mulai menggunakan modalku, aku harus benar benar menguasainya. Aku tak mau lagi terperosok hutang yang sangat dalam dan tak mau kehilangan istriku lagi menjadi TKW gara-gara aku salah langkah.

Istri dan anak adalah harta yang paling berharga. Aku tak ingin mengorbankan mereka untuk kedua kalinya. Ketika itu anakku berumur 2 tahun. Karena aku kehilangan pekerjaan, dan aku terperangkap hutang, akupun merelakan istriku berangkat menjadi tkw ke Qatar untuk melunasi hutangku dan dan memberi makan aku dan anakku. Dan aku berucap, bahwa nanti jika aku mendapat pekerjaan tetap, aku akan menyuruh istriku kembali ke tanah ini dan berkumpul kembali dengan aku dan anakku.

Setelah 18 bulan pekerjaan tetap itu aku dapatkan, akupun menyuruh istriku kembali dan kamipun berkumpul kembali dalam suatu kebahagiaan. Tapi kami masih sangat pusing memikirkan rumah yang belum juga terwujud. Aku tak mau istriku kembali menjadi tkw hanya untuk membuat rumah. Aku kini memeras otak untuk mencari alternatif pendapatan. Dari membuat blog sampai belajar trading.

Dan sampai detik ini belum juga satu sen pun kudapat dari aktivitasku di internet. Tapi semuanya butuh proses, mungkin aku belum saatnya memanen uang dari internet. Tiap hari aku terus mengeluarkan biaya untuk aktivitasku ini, hanya account-account ku saja yang terus bertambah dan entah kapan aku mendapatkan hasil dari internet.Impianku rumah kecil nan mungil terasa masih jauh dari angan-anganku.

Aku hanya bisa berusaha dan biarlah waktu yang akan menjawabnya.

Tas Pembungkus Laptop

Aku punya tas pembungkus laptop. Tas itu kudapat dari iparku yang mendapat hadiah karena menjadi nasabah bank perkreditan. Tas itu ada labelnya. Kadang aku malu untuk membawanya, tapi apa daya. Aku harus punya sikap cuek dan mantap melangkah ke setiap hotspot gratisan yang kukunjungi.

Laptop ku beratnya minta ampun. Ketika aku pulang ke rumah ortuku(belum punya rumah), pundakku rasanya mau patah. Yah, untunglah tas gratisan itu masih mampu membawa laptop antikku yang sangat berat tadi.

Aku beli Laptop tanpa tas, karena bekas dan aku bingung mencari tas yang cocok dan pas dikantong. Aku takkan menyerah ngenet gara-gara tas pembungkus laptop. Akupun takkan berbangga diri jika aku punya tas yang bagus tapi tidak punya semangat untuk maju. Aku juga takkan ber omong kosong jika aku memang ekonomi pas pasan. Yang aku tahu, internet bukan untuk orang yang berekonomi kuat, dan punya laptop bagus, atau tas pembungkus laptop yang harganya ratusan ribu itu. Tapi bagiku internet adalah lahan untuk mencari pengetahuan dan uang serta kepuasan.

Seperti hutan belantara, kita harus membuka ladang dengan membabat berbagai tanaman. Setelah lahan terbuka, kita harus rajin bercocok tanam agar berbuah. Kita harus menyirami dan memberi sedikit pupuk agar tak diserang hama. Setelah tiba saatnya, baru kita dapat memanen tanaman kita tersebut. Begitu juga di internet, setelah saatnya kita panen, baru kita menikmatinya.

Internet Gratis Di Indonesia

Aku tiap hari membaca situs di internet dan koran serta radio, akhirnya kudapat juga akses internet gratis itu. Bukan merupakan hacking atau mencuri tapi resmi dari Telkom.

Aku menggunakan hotspot di plasa Matahari Semarang lantai 5. Meski jauh dari tempatku tinggal, yaitu 27 kilo meteran dan bensin 1 liter tiap berangkat ke lokasi tersebut, tapi itulah jalan terbaik untukku mendapatkan akses internet gratis tersebut.

Dengan membongkar tabungan serta sisa THR dari perusahaan tempatku kerja, akhirnya aku membeli sebuah PCMCIA card Wifi Merk chronos senilai Rp 270rb, dan langsung ku coba. Meski lambat tapi itulah gratisan yang halal dan tidak merugikan siapapun.

Aku memang tinggal di pelosok kampung yang sangat jauh dari jangkauan hotspot. Tapi semangatku untuk maju membuatku berani untuk mendekati hotspot gratisan tersebut.
Kapan internet di Negeri ini murah dan terjangkau untuk orang yang pas-pasan seperti aku.

Terima kasih Telkom, kapan engkau memberikan hotspot di kota kecil seperti Kaliwungu-Kendal.

Gaji Pertamaku Di Internet $2

Aku perjuangan membeli laptop Toshiba Satellite 4260 seharga 2 juta 700 ribu rupiah, dengan hasil jerih payahku serta uang dari istriku yang dulu kerja jadi TKW. Harapanku aku dapat berinternet dan mencari uang dengan laptopku.

Tapi apa daya pendapatanku yang tak seberapa dan pas -pasan memaksa laptopku keluar masuk pegadaian. Aku off dari ngenet selama 2 bulan, dan emailku masuk sebesar 600 -an. Yang paling aku sesali adalah email dari Paypal yang menginformasikan bahwa aku mendapat pembayaran dari blogvertise sebesar 2 dollar, dan uang itu kembali ke pengirim karena aku tidak confirm emailku selama 2 bulan. Betapa aku sangat menyesal sekali menggadaikan laptopku. Memang tak seberapa uang 2 dollar. Tapi itu adalah gaji pertamaku di internet, dimana aku telah menulis artikel tentang pengiklan di blogvertise.

Aku juga kehilangan 1 entry iklan dari blogvertise karena aku tidak membuka dan menerima entry tersebut. Jadi aku kehilangan 2 dollar gaji pertamaku, dan 2 dollar lagi gaji keduaku.
Yah,sesal tak ada gunanya, mungkin itu bukan rizkiku. Mulai sekarang aku rajin mengecek email agar tak ketinggalan informasi dari Alertpay dan Paypal, serta pengiklan dari blogvertise dan lainnya.

Ternyata email sangat penting sekali, semuanya menggunakan email di dunia maya ini.
Semoga Tuhan memberi kesempatan lagi dan memberi rizki yang banyak kepadaku dari internet.

Terima kasih Tuhan, engkau berikan aku gaji pertama sebagai bukti bahwa internet dapat memberikan uang yang banyak dengan sedikit keahlian yang halal. Walaupun gajiku pertama tadi kembali ke pengirim karena ketidak berdayaanku terhadap kebutuhan hidup.

Pengikut